Jangan Salah! Begini Cara Hitung Toleransi Besi Beton Biar Enggak Ketipu

SobatBos pasti sering mendengar istilah toleransi ketika sedang bertransaksi besi beton dengan supplier langganan. Tapi tahukah SobatBos apa itu arti dari istilah toleransi yang di maksud? 

Sebetulnya, kata “toleransi” merujuk pada variasi yang diperbolehkan dari ukuran nominal atau spesifikasi yang telah ditetapkan. Toleransi menjadi penting untuk memastikan bahwa besi beton yang SobatBos gunakan dalam konstruksi memenuhi standar kualitas dan keamanan yang diperlukan. 

Lalu apakah semua besi memiliki toleransi? 

Ya. Hanya saja, setiap besi memiliki toleransi yang beragam. Dalam dunia besi beton, ada 2 istilah yang merujuk pada toleransi, yaitu Besi SNI dam Besi Non SNI atau “Banci”. Khusus untuk besi beton berlogo Standar Negara Indonesia (SNI), berdasarkan acuan dari pemerintah, toleransi yang masih bisa diterima, adalah toleransi tidak lebih dari penyimpangan kebundaran maksimal seperti yang ada di tabel dibawah ini.

tabel toleransi besi

Sementara untuk Besi Non SNI atau Besi Banci memiliki toleransi yang lebih bervariasi mulai dari 0.5mm, 0.8mm, 1.0mm, 1.2mm, 1.5mm hingga 2.0mm. Nah, untuk menghitung penyimpangan “toleransi” kebundaran pada besi beton, SobatBos bisa menggunakan perhitungan matematika dasar sebagai berikut : 

Diameter – Toleransi = Diameter Real

Contoh 1 :
Jika sebuah besi beton memiliki diameter 10mm dan toleransi 0.3mm, maka :
10mm – 0.3mm = 9.7mm

Jadi besi beton 10mm dengan toleransi 0.3mm memiliki diameter asli yaitu 9.7mm

Contoh 2 :
Jika Besi Beton diameter 13mm, toleransi 0.5mm artinya :
13mm – 0.5mm = 12.5mm

Jadi besi beton 13mm dengan toleransi 0.5mm punya diameter asli yaitu 12.5mm

Mudah, kan? Semoga bisa dipahami, ya, SobatBos!